Rabu 27 Jan 2016 16:01 WIB

Pekan Ini Cuaca Diperkirakan Buruk Kapal Diminta Waspada atau Tunda Pelayaran

Rep: nursyamsi/ Red: Taufik Rachman
BMKG
BMKG

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin (25/1) diperkirakan pada 25 Januari hingga 29 Januari, cuaca ekstrim dengan tinggi gelombang 4 meter sampai 6 meter dan hujan lebat akan terjadi di perairan Indonesia.

Rincian prediksi cuaca ekstrim dan hujan lebat yang akan terjadi di perairan Indonesia diantaranya terjadi di sepanjang Perairan Natuna/Laut Cina Selatan, Selat Malaka, perairan Kepulauan Anambas dan Kepulauan Natuna, Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur, Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Utara Papua.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit mengatakan, sejak Senin (25/1), pihaknya sudah mendapat laporan dari BMKG mengenai perkiraan adanya fenomena cuaca yang agak ekstrim dan  turunnya curah hujan yang cukup besar.

"Laporan dari BMKG memang di beberapa wilayah Indonesia terjadi cuaca kurang baik," ujarnya saat konferensi pers dengan BMKG di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (27/1).

Mengantisipasi kecelakaan kapal yang disebabkan cuaca ekstrem, Bobby mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub telah menginstruksikan Kepala Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Pelabuhan Batam, serta Kepala Kantor KSOP dan UPP untuk menunda keberangkatan kapal, khususnya kapal penumpang atau kapal roro, jika dirasa cuaca yang ada akan membahayakan keselamatan pelayaran. Penundaan, kata Bobby, akan berlangsung hingga kondisi cuaca benar-benar aman.

"Surat Persetujuan Berlayar (SPB), hanya dapat diterbitkan bagi kapal yang harus laik laut dengan bukti sertifikat masih berlaku dan pengawakan kapal harus lengkap," lanjutnya.

Bobby menambahkan, setiap pemberangkatan kapal wajib dilakukan pemeriksaan fisik ke atas kapal, guna memastikan penumpang tidak melebihi kapasitas yang dibuktikan dengan manifest.

Bobby melanjutkan, apabila kondisi buruk terjadi pada saat kapal berlayar, ia meminta penumpang berlindung di tempat aman. Oleh karenanya, sebelum berlayar, nakhoda harus merencanakan pertimbangan lokasi yang akan dipilih sebagai sandaran saat sedang berlayar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement