Rabu 27 Jan 2016 15:33 WIB

Ini yang Menyebabkan Nelayan tak Lagi Melaut

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Seorang warga menjemur ikan Teri di kawasan muara Kampung Nelayan Sikucing, Rowosari, Kendal, Jateng, Sabtu (2/1).
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Seorang warga menjemur ikan Teri di kawasan muara Kampung Nelayan Sikucing, Rowosari, Kendal, Jateng, Sabtu (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sejumlah nelayan yang berada di Teluk Lampung, Kotakarang, Bandar Lampung, sudah tidak melaut lagi sejak sepekan terakhir. Akibatnya, stok ikan di pelelangan ikan dan pasar tradisional mulai menyusut, dan harganya melambung.

Kapal motor nelayan masih tertambat di bibir Teluk Lampung sejak sepekan terakhir. Para nelayan tampak sedang memperbaiki jaring dan lambung kapal. Sebuah pojokan di kampung nelayan ini, beberapa orang sibuk bermain kartu, mengisi kekosongan waktu siang. 

“Sekarang angin sedang kencang-kencangnya, disertai dengan hujan. Gelombang laut tinggi, cuaca lagi tidak tentu, khawatir keselamatan di tengah laut,” tutur Rudi, nelayan di Kotakarang, Bandar Lampung, Rabu (27/1). 

Menurut dia, nelayan tidak mau memaksakan melaut pada cuaca sedang tidak bersahabat. Selain memperhitungkan keselamatan jiwa, juga menyayangkan bila hasil tangkapan ikan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya modal yang dikeluarkan saat melaut. 

Stok ikan di Gudang Lelang, Telukbetung, dan tempat pelelangan ikan, Lempasing, sedikit berkurang. Meski ikan masih tersedia, namun jumlahnya tidak sebanyak ketika nelayan masih mau melaut. 

 “Itu ikan dari nelayan perorangan yang melaut di pinggir-pinggir laut saja,” ujar bapak tiga anak ini. Menurut dia, kalau nelayan menggunakan kapal motor, mencari ikan di tengah laut hingga Selat Sunda. Namun, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.

Dampak nelayan tidak melaut, stok ikan menyusut dan harga melambung. Lek Mang, penjual ikan keliling pemukiman penduduk tidak lagi berjualan ikan tiga hari terakhir. Menurut dia, harga ikan yang dipasar sudah tinggi, membuat modalnya tidak sanggup. 

“Saya tidak jualan ikan dulu, soalnya harganya sudah mahal juga jenis ikannya sedikit,” kata Lek Mang.  Menurut dia, nelayan tidak melaut lagi karena angin kencang dan gelombang laut tinggi. Sejak berhenti berjualan ikan keliling, ia beralih mencari penghasilan dengan menjual sayuran.  

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement