Selasa 26 Jan 2016 18:46 WIB

Densus 88 Geledah Rumah Tersangka Bom Sarinah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang petugas keamanan mengamati kamar karyawan salah satu perusahaan swasta yang pernah ditempati seorang terduga pelaku bom di kawasan Sarinah Jakarta berinisial DJK di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jumat (15/1).
Foto: Antara/Norjani
Seorang petugas keamanan mengamati kamar karyawan salah satu perusahaan swasta yang pernah ditempati seorang terduga pelaku bom di kawasan Sarinah Jakarta berinisial DJK di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tim Densus 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Jabar menggeledah rumah tersangka yang terlibat dalam aksi bom Thamrin, AH,  di Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Selasa (26/1). Penggeledahan mendapat pengamanan ketat dari petugas dan menyedot perhatian warga setempat.

Sebelum melakukan penggeledahan, petugas dari Polres Indramayu melakukan evakuasi terlebih dulu terhadap istri AH dan keluarganya. Ratusan petugas pun dikerahkan untuk mengamankan lokasi penggeledahan.

Selain itu, petugas juga menggeledah gudang material milik AH di Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Dari hasil penggeledahan di gudang yang terletak di areal persawahan itu, petugas mengamankan sejumlah buku, kepingan CD dan spanduk. Semua barang bukti tersebut langsung diamankan.

Usai menggeledah lokasi tersebut, petugas kemudian meluncur ke rumah terduga teroris lainnya, WF, di Jalan Kapten Arya RT 11 RW 04 Gang 35 Kelurahan Karangmalang, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Di rumah yang ditinggali WF sejak sekitar setahun terakhir itu, petugas langsung masuk dan melakukan penggeledahan.

Penggeledahan dilakukan selama kurang lebih dua jam terhadap seluruh isi rumah dan pekarangan rumah milik mertua WF tersebut. Dari hasil penggeledahan, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa flashdisk serta lima buah amplop besar yang diperkirakan didalamnya berisi dokumen.

''Tadi di dalam memeriksa seluruh isi ruangan. Mungkin ada yang diamankan, buku-buku, tapi kurang tahu (buku) apa. Saya hanya pemantauan saja,'' tutur Lurah Karangmalang, Chrisroni Eka.

Sementara itu, para tetangga WF mengaku sangat terkejut WF menjadi salah satu terduga teroris dalam aksi teror bom di Thamrin. Pasalnya, WF dalam kesehariannya bersikap biasa. ''Dia baru tinggal di sini sekitar satu tahun, baru punya anak satu. Sehari-hari rutinitasnya kerja di toko  bangunan,'' tutur salah seorang tetangga WF, Hasyim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement