REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Dewan Pembina DPP Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Bob Hasan menyatakan pihaknya terus menjalin kerja sama dengan para pengusaha untuk bisa menyediakan lapangan kerja untuk penyandang tunanetra.
"Mereka (pengusaha) bisa menyediakan lapangan kerja atau bermitra dengan penyandang tunanetra dalam penyediaan bahan baku usahanya," kata Bob di sela-sela acara "Parade Tongkat Putih" dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Pertuni di Solo, Selasa (26/1).
Bob mencontohkan ada beberapa perusahaan seperti Sido Muncul dan lainnya yang membina tunanetra agar menjadi pengusaha agribisnis dengan menampung hasil budidaya pertanian kalangan tunanetra.
"Jadi, tunanetra bisa hidup sejahtera dan mandiri, tidak bergantung pada orang lain," ucap Bob. (Baca juga : Pertuni: Tunanetra tak Sekadar Tukang Pijat).
Selain itu, Bob juga mengatakan penyandang tunanetra tidak boleh menjadi sekedar tukang pijat sebagaimana banyak dilakoni kalangan tunanetra. "Namun, harus mampu menjadi seseorang dengan kehidupan yang lebih baik sebagaimana seseorang yang bukan penyandang tunanetra," tuturnya.
Menurut Bob, apabila menjadi tukang pijat terus-menerus nantinya mereka akan kalah dengan panti-panti pijat modern yang menawarkan pelayanan lebih baik. Selain itu, kata, Bob, kepedulian masyarakat terhadap kalangan tunanetra harus terus ditingkatkan mengingat jumlah tunanetra di Indonesia saat ini sangat besar. "Tidak hanya menyangkut aksesibilitas, kebutuhan tunanetra yang utama, yaitu kesejahteraan," katanya.