REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pihak kepolisian dari Polsek Pancoranmas Depok menemukan sejumlah bom molotov usai terjadinya tawuran remaja di RT 003 RW 015, Kelurahan Pancoranmas, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Ahad (24/1) dinihari.
"Puluhan remaja yang terlibat tawuran kabur saat anggota kepolisian datang. Kami menemukan sejumlah barang bukti yang digunakan untuk tawuran yakni berupa dua bom molotov, dua samurai, dan dua bambu runcing di lokasi tawuran," ujar Kapolsek Pancoranmas, Depok, Kompol Tata Irawan di Mapolsek Pancoranmas, Depok, Ahad (24/1).
Tata mengatakan para remaja yang tengah berkerumun seketika lari tunggang-langgang ketika didekati pihak kepolisian. "Jadi mereka lagi nongkrong di pinggir jalan. Jumlahnya sekitar 15 anak-anak. Melihat kendaraan patroli, mereka kabur. Senjatanya ditinggal," katanya.
Tata menjelaskan, hampir setiap akhir pekan, aparat kepolisian mendapatkan informasi dari warga bahwa ada anak remaja yang tawuran menjelang subuh. Bahkan tawuran yang mereka lakukan direncanakan sebelumnya. "Biasanya janjian dulu pakai pesan singkat untuk tawuran," ungkapnya.
Menurut Tata, waktu tawuran selalu dini hari lantaran dianggap sepi, karena saat itu banyak orang sudah terlelap tidur. Polisi telah meminta warga lebih peduli dengan lingkungannya dan terus melakukan upaya pembinaan kepada warga.
"Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam tawuran yang sudah terjadi. Kendati polisi belum bisa mengamankan pelaku," ujar Tata.
Tata mengatakan kasus tawuran ini harus dijadikan sinyal bahaya. Penyebabnya mereka sudah menggunakan bom molotov untuk tawuran.
"Ini bukan hanya membahayakan mereka yang tawuran, tapi juga warga yang melintas. Harus diupayakan juga pencegahan dari warga,"katanya.