Ahad 24 Jan 2016 16:56 WIB

Aher dan KPPU Cek Harga Daging di Kota Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Maman Sudiaman
Harga daging sapi yang sedang mengalami kenaikan
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga daging sapi yang sedang mengalami kenaikan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengecek langsung kondisi harga daging ayam dan daging sapi ke Pasar Cihaurgeulis, Jl. Surapati, Kota Bandung pada Ahad, (24/1). Peninjauan langsung ini, dilakukan mengingat saat ini harga daging yang relatif tinggi dan bagian dari pengawasan agar harganya bisa kembali stabil.

Saat peninjauan, harga daging ayam di Pasar Cihaurgeulis berada di kisaran Rp 36 ribu – Rp 39 ribu/kg. Sementara harga daging sapi sudah berada di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu/kg dari sebelumnya Rp 120 ribu – Rp 130 ribu/kg. 

Usai peninjauan Heryawan yang akrab disapa Aher pun mengharapkan agar harga kembali turun dan stabil, karena menurutnya untuk daging ayam nilai stabilitasnya berada di kisaran Rp 34 ribu/kg. Berdasarkan pengakuan para pedagang, kata Aher, harga daging sudah turun dibanding sebelumnya yang pernah Rp 40 ribu bahkan Rp 41 ribu per kilonya. 

"Kemudian, Alhamdulillah langkah-langkah yang kita lakukan melihat mata rantainya kemudian mengontrol jangan sampai ada penimbunan dan kedzaliman dalam distribusi. Alhamdulillah sudah mulai turun,” ujar Aher.

Aher menyerahkan sepenuhnya kepada KPPU untuk meneliti penyebab tingginya harga daging saat ini serta melihat dampak dari kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah. Ia berpendapat, bahwa kebijakan untuk menstabilkan harga tetap diperlukan namun disertai dengan pengawasan, sehingga tidak melewati kestabilan harga yang diinginkan dan tetap bisa menguntungkan berbagai pihak (produsen dan konsumen).

“Saya kira kebijakan untuk menstabilkan boleh-boleh saja, hanya ya harus dikontrol juga. Jangan sampai penstabilannya terlewat sehingga harusnya stabil di angka Rp 35 ribu umpanya atau diangka Rp 34 ribu, ternyata menimbulkan gejolak,” kata Aher.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement