Sabtu 23 Jan 2016 21:40 WIB

Polres Gunung Kidul Gelar Simulasi Penanganan Terorisme

Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar simulasi penanganan terorisme kepada petugas jaga pos polisi di simpang empat Kepek, Wonosari.

Kasat Lantas Polres Gunung Kidul AKP Andrey Valentino di Gunung Kidul, Sabtu (23/1), mengatakan latihan gabungan ini merupakan bagian dari kesiapan menanggulangi aksi terorisme.

"Kegiatan ini merupakan latihan penanggulangan aksi terorisme, khususnya aksi teror pada petugas polisi lalu lintas," kata Andrey.

Menurut Andrey, pihaknya mengerahkan seluruh jajaran Sat Lantas Polres Gunung Kidul dan dan bekerja sama dengan Tim Gegana Polda DIY. Dalam simulasi yang dilakukan selama 10 menit, digambarkan pos polisi yang berada di perempatan Kepek, didatangi seseorang teroris yang membawa tas.

Pelaku teror kemudian masuk ke dalam pos polisi dan bertanya terhadap petugas. Saat petugas curiga dengan orang tersebut dan bertanya mengenai keperluannya, teroris tersebut meledakkan diri.?"Ada 10 orang yang melakukan adegan, namun seluruh anggota ikut terlibat," katanya.

Salah seorang petugas lantas yang masih bisa menghubungi rekannya, lalu melaporkan kejadian tersebut ke petugas yang lain. Tidak berapa lama pun mereka datang ke lokasi dan mensterilkan lokasi.

Digambarkan ratusan orang mencoba mendekat ke lokasi, polisi dengan cepat memasang garis polisi, namun saat itu muncul seorang teroris dengan menembakkan sejata laras panjang. Dua petugas lalu lintas berhasil mengalahkan teroris. "Simuasi merupakan latihan penanggulangan aksi terorisme," katanya.

Dia berharap seluruh anggota dapat memahami dan mampu menanggulangan saat ada serangan teroris di wilayah Wonosari.

"Kami harap melalui kegiatan ini akan mampu menanggulangi aksi teror yang masuk ke wilayah Wonosari," kata dia.

Selain simulasi, lanjut Andrey, seluruh personil lalu lintas diberikan bekal menembak di pusat latihan tempur. "Mereka kembali dilatih untuk menembak," katanya.

Sementara itu, Panit Humas Polres Gunung Kidul Iptu ngadino mengatakan Polres Gunung Kidul mengantisipasi aksi teror dengan mengadakan operasi cipta kondisi. "Kami terus antisipasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement