REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Sebanyak tujuh kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menandatangani kerja sama pencetakan sawah baru seluas 3.865 hektare pada tahun 2016.
"Program ini diharapkan dapat menyokong pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016 sebanyak 697 ribu ton gabah kering giling (GKG)," kata kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Johanis Panelewen, Jumat (22/1).
Dia mengatakan, di akhir tahun 2015 telah dilaksanakan cetak sawah baru 1.880 hektare di Kabupaten Bolaang Mongondow dan selanjutnya pada tahun ini Kementerian Pertanian RI melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian telah menyetujui seluas 3.865 hektare.
Luasan ini, kata dia, terdistribusi di tujuh kabupaten, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow seluas 3.000 hektare, Bolaang Mongondow Utara 20 hektare, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, dan Minahasa Selatan masing-masing 100 hektare. Kemudian Minahasa Tenggara 145 hektare dan Kabupaten Kepulauan Talaud seluas 400 hektare.
Penjabat Gubernur Soni Sumarsono mengatakan, terwujudnya sasaran produksi padi sebanyak 697 ribu ton GKG, wilayah kabupaten yang mendapatkan program ini hendaknya terus menjalin sinergitas dengan pemerintah provinsi sehingga target cetak sawah dapat terlaksana dengan cepat dan tuntas.
"Hal ini penting diingatkan karena animo petani terhadap budidaya tanaman ini cukup tinggi. Apalagi, masyarakat Sulut sebagian besar bergantung pendapatan keluarganya dari usaha tani padi sawah," katanya.
Menurut jebolan Universitas Gajah Mada ini, target mencetak sawah tahun ini harus benar-benar tercapai. Walaupun harus diakui bahwa dalam pelaksanaan cetak sawah ini tidak sedikit tantangan yang dihadapi oleh petani karena banyak lahan pertanian telah beralih fungsi dan sudah dijadikan pemukiman penduduk serta kegiatan pembangunan bisnis lainnya.