REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Cukup banyak warga sekitar Bandara Internasional LOmbok (BIL) yang memelihara ternak dan tanpa izin mengambil rumput-rumput yang tumbuh lebat di area sisi darat atau land side bandara. Akibatnya, tak jarang warga merusak pagar pembatas bandara untuk sekedar menyabit rumput buat makanan hewan ternak mereka.
Fenomena tersebut kontan menggelitik General Manager BIL, Angkasa Pura I, I Gusti Ngurah Ardita, untuk mencari jalan keluar. Ardita yang baru satu bulan menjabat di posisi tersebut kemudian melahirkan ide untuk menyelenggarakan 'Panen Rumput'. Di mana warga sekitar nantinya dapat dengan bebas menyabit rumput di area land side bandara. Total lahan dari BIL sendiri mencapai 551 hektar dan baru sekitar 40 persen yang digunakan.
"Ide ini muncul saat saya patroli bersama teman-teman sekuriti," ungkap Ardita saat ditemui di kantor Angkasa Pura I, Lombok, Jumat (22/1).
Saat patroli, Ardita melihat warga yang tanpa izin merusak dan melewati pagar pembatas bandara untuk menyabit rumput. Dalam kondisi tersebut, Ardita mengatakan petugas keamanan akan menjalankan tugasnya mengamankan bandara dan menghalau warga agar tidak secara ilegal memasuki area bandara. Terlebih, upaya dalam mendapatkan rumput bagi pangan ternak ini juga merusak fasilitas bandara.
Di sisi lain, Ardita juga tidak ingin jika warga harus terluka karena secara paksa melangkahi pagar pembatas atau terjatuh saat dihalau petugas keamanan. Oleh karena itu, untuk menjaga ketertiban dan keamanan bandara serta membantu warga mendapatkan pasokan rumput bagi hewan ternak, Ardita memutuskan menyelenggarakan program 'Panen Rumput' di area sisi darat atau land side bandara ini.
Rencananya, program 'Panen Rumput' akan diselenggarakan setiap Senin dan Kamis mulai pukul 14.00 WITA hingga 17.00 WITA. Pada jam-jam tersebut Ardita mengatakan warga sekitar bebas menyabit rumput di area land side tertentu di BIL yang telah ditentukan pengelola.
Ardita mengatakan persiapan dari program ini sudah matang dan tinggal melakukan sosialisasi kepada warga. "Terkait keamanan, ini hanya di area land site, bukan di air side, dan di area yang ditentukan, diawasi sekuriti," jelas Ardita.