REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Dua warga Sungai Tutung, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, meninggal karena tertimbun longsor yang terjadi di perbatasan Desa Pungut dan Desa Renah Pemetik, kabupaten setempat, Rabu (20/1) siang.
Warga yang tertimbun longsor itu sebanyak tiga orang, dua sudah ditemukan dan meninggal dunia sementara satu orang lagi masih dalam pencarian karena tertimbun material longsor akibat curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir di daerah itu.
"Iya, lokasinya di perbatasan Pungut dan Renah Pemetik, tiga warga tertimbun. Dua orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan satu lagi masih dicari," kata mantan Camat Air Hangat Timur, Mutris Mukti di Kerinci, Rabu.
Korban tewas adalah Buyung (42) dan Sadromi (24) warga Sungai Tutung, sedangkan satu lagi warga Taman Jernih yakni Wani (37) belum ditemukan.
Informasinya kata Mutris, saat longsor terjadi, ketiga korban itu sedang mengangkut kayu di sekitar lokasi longsor. "Di lokasi memang banyak warga yang beraktivitas mengangkut kayu, saat kejadian ketiga korban sedang mengangkut kayu," kata Mutris Mukti.
Informasi di lapangan, mendapat informasi tiga orang warga tertimpa longsor, sejumlah warga Sungai Tutung langsung menuju lokasi. Beberapa menit berada di lokasi warga berhasil menemukan dua orang korban.
"Korban pertama kita temukan bernama Sardomi dalam posisi terlungkup, nampak kepalanya, dia tersangkut di tunggul pohon, bekas ditebang. Korban kedua, Buyung ditemukan 15 menit setelah itu, berjarak 100 meter dari korban pertama, ketemu karena kelihatan tangan kirinya terangkat," kata warga Sungai Tutung, Deka, yang ikut mencari korban.
Dia menyebutkan, dua korban ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB dan satu korban bernama Wani masih belum ditemukan. "Korban Wani masih dalam pencarian sekarang," kata Deka.
Sementara itu, Kepala Desa Taman Jernih, Yulamistur membenarkan bahwa salah satu warganya menjadi korban tertimbun longsor dan belum ditemukan. "Warga saya itu yang bernama Wani," ujar Yulamistur.