Selasa 19 Jan 2016 18:12 WIB

Polisi Buru Pengirim Surat Ancaman Teror di Buleleng

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah (Polda) Bali dan Kepolisian Resor (Polres) Buleleng memburu pelaku yang mengirimkan surat ancaman teror di Kantor Camat Buleleng awal pekan ini. Surat ancaman tersebut dianggap mengganggu kondusivitas dan keresahan masyarakat.

"Kami sudah sampaikan ke seluruh jajaran untuk menggelar razia selektif," kata Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Heri Wiyanto di Denpasar, Selasa (19/1).

Heri mengimbau masyarakat tidak panik, sebab surat kaleng tersebut dianggap hanya menyebar teror. Meski demikian, kepolisian meminta masyarakat tetap waspada mengingat status Bali masih siaga satu. Razia selektif dilakukan terhadap kendaraan-kendaraan, khususnya yang bernomot plat luar Bali.

Pemeriksaan juga dilakukan di pintu masuk wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Apapun alasannya, kata Hery, petugas wajib melacak pengirim teror tersebut terlepas dari ancaman tersebut benar atau sekadar main-main.

"Semua ada pasalnya dan polisi tidak main-main. Apalagi, surat tersebut mengancam dua kota di Bali, Denpasar dan Singaraja," kata dia.

Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi mengatakan pihaknya tengah memeriksa saksi. Pengembangan informasi akan ditindaklanjuti saat identitas si pengirim diketahui jelas.

"Saat ini kami masih memintai keterangan saksi," ujarnya.

Surat yang ditulis dalam huruf kapital tersebut berisi ancaman bom bunuh diri serangan. Kalimatnya diawali dengan tulisan takbir 'Allahu Akbar' dalam bahasa Arab.

Petikan isi suratnya adalah, "Allahu akbar, Allahu akbar. Kami anggota jaringan teror bom Sarinah. Kami sudah masuk wilayah Bali. Kami anggota sudah ada di Denpasar dan Singaraja. Setelah bom Sarinah, kami siap ledakkan kota ini. Dengan nama Allah, kami teror bom dan serangan pusat perbelanjaan, perkantoran, dan pusat wisata. Kami tidak main-main. Kami siap ledakkan diri."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement