REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, tim penembak khusus BNN sudah mulai bekerja membidik mafia dan bandar narkoba di berbagai wilayah yang kerap dijadikan pintu masuk dari negara lain.
"Sudah, sudah jalan," kata Budi usai mengisi sebuah seminar di Medan, Selasa (19/1). Tim khusus yang bertugas memburu gembong narkoba itu disebut beranggotakan polisi dan TNI.
Buwas, sapaan Budi Waseso mengatakan, tim ini bertugas menembak mati bandar narkoba. Meski begitu, Budi enggan menjelaskan hasil yang sudah dikerjakan tim tersebut sejauh ini.
Ia pun menegaskan, apa yang dikerjakan oleh tim tersebut tidak menabrak aturan yang ada. "Enggaklah, kan udah ada SOP-nya, UU-nya, kan enggak (melanggar). Kan sudah diatur dalam UU juga," ujarnya.
Buwas sebelumnya mengaku sedang menyiapkan tim khusus yang bertugas memburu gembong narkoba. Tim khusus ini diberi nama Petrus alias penembak misterius, sebutan yang dikenal di era Orde Baru.
Dijelaskan dia, pembentukan tim ini dikarenakan hukum di Indonesia yang masih kurang tegas terhadap para gembong narkoba. Secara teknis, kata Budi, tim Petrus akan bergerak setelah mengantongi data dan identitas bandar atau pengedar narkoba dari hasil penyelidikan mendalam BNN. Hal ini untuk menghindari kesalahan target.