REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sektor wisata masih menjadi salah satu andalan sumber pendapatan Kabupaten Sleman. Target dan angka ketercapaian pendapatan asli daerah (PAD) di sektor ini pun naik setiap tahunnya. Namun tahun ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mencanangkan target PAD di bawah realisasi pendapatan 2015.
Kepala Disbudpar AA Ayu Laksmi Dewi menyampaikan, hal tersebut lantaran target dibuat berdasarkan prediksi pendapatan pada awal 2015. Bukan berdasarkan realisasi akhir tahun kemarin.
"Kita buat data series selama lima tahun. Dari situ kita putuskan target pendapatan. Bukan dari realisasi. Maka itu targetnya lebih rendah dari realisasi," katanya, Selasa (19/1).
Ayu sendiri menolak jika target tersebut ditetapkan untuk mengambil posisi aman. Sebab, menurutnya, penetapan target PAD telah dirumuskan berdasarkan prosedur yang berlaku.
Adapun target PAD 2014 sebesar tiga miliar rupiah, dengan realisasi sekitar empat miliar rupiah. Sementara target PAD 2015 sebesar Rp 3,664 miliar dengan realisasi pendapatan Rp 4,862 miliar.
Sedangkan tahun ini Disbudpar menargetkan PAD sebesar Rp 4,202 miliar. Ayu optimistis bisa mencapai target tersebut. Sebab sebelumnya, Disbudpar selalu mampu melampaui target pendapatan yang telah dibuat.
Guna menggenjot pendapatan di sektor wisata, Disbudpar telah merancang beberapa strategi. Di antaranya mengoptimalkan destinasi wisata yang kerap menjadi favorit pengunjung. Seperti Museum Gunung Merapi (MGM) dan Kawasan Wisata Kaliurang. Tahun ini Disbudpar juga akan melakukan penataan ulang terhadap kios-kios di Kaliurang.
"Ini kami lakukan agar pengunjung semakin nyaman saat berwisata ke Kaliurang," tutur Ayu menjelaskan.
Selain itu, Disbudpar juga akan mengoptimalkan keberadaan desa wisata sebagai sumber PAD.