REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia membantah kabar bahwa pihaknya terlebih dahulu mengetahui ledakan yang terjadi di Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1) pekan lalu.
Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr mengklarifikasi kabar yang menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengetahui serangan tersebut sebelumnya. Pihaknya menegaskan tidak memberikan peringatan warganya di Jakarta melalui email untuk tidak melintas di kedai Starbucks-San Pacific.
“Tidak betul kalau ada pemberitahuan sebelum penyerangan terjadi. Kedubes AS baru memberitahukan kepada warga 45 menit setelah serangan,” ujarnya disela-sela audiensi dengan pemerintah Provinsi Papua Barat di Manokwari, Papua Barat, Ahad (17/1).
Jadi, kata dia, pihaknya sama sekali tidak memiliki akses informasi mengenai insiden itu sebelumnya. Pihaknya mengaku telah mengklarifikasinya di website kedubes AS.