Senin 18 Jan 2016 16:56 WIB

Kemiskinan Membelit Keluarga Terduga Teroris Ahmad Muhazan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebuah rumah sederhana berdiri di tengah deretan rumah lainnya di RT 04 RW 01 Blok Desa, Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Kondisi rumah yang tampak sepi itu cukup memprihatinkan.

Lantai rumah yang terbuat dari ubin, nampak sudah banyak yang mengelupas dan berdebu. Begitu pula dengan dindingnya, juga nampak lapuk. Tak banyak perabot di dalam rumah tersebut. (Pelaku Bom Sarinah di Mata Saudaranya).

Di rumah itu, tinggal pasangan Syahroni (55 tahun) dan Maemunah (52). Mereka adalah orang tua dari terduga teroris pelaku pengeboman di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, Ahmad Muhazan (26) atau yang biasa disapa Azan. Di rumah itu pula, Azan dilahirkan dan dibesarkan bersama-sama dengan dua orang kakak dan dua orang adiknya.

Ayah Azan, Syahroni, hanya berprofesi sebagai buruh tani. Namun, Syahroni kemudian mengalami kelumpuhan akibat stroke dan penyakit komplikasi yang dialaminya. Semua aktivitasnya kini hanya bisa dilakukan di atas tempat tidur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement