REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Seorang warga Desa Kalensari, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang dinyatakan sebagai terduga pelaku peledakan bom di Jl Thamrin, Jakarta, Afif alias Sunakim, dikenal sebagai sosok pendiam. Sejumlah tetangga Afif yang berada di sekitar Dusun Krajan 1, Desa Kalensari, Kecamatan Compreng, menyebutkan bahwa Afif mempunyai kepribadian yang baik.
"Afif itu anak yang baik. Tetapi, saya tidak tahu setelah lulus SMP. Ia sekolah di luar daerah," kata Jejen, seorang tetangga Afif, Ahad (17/1).
Afif merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Jenal dan Mur. Ia menjalani pendidikan dasar hingga SMP di kampung halamannya. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di STT Texmaco Cipeundeuy, Subang. Selama sekolah di STT Texmaco itu, Afif tidak pulang ke Subang, tetapi pulang ke rumah kakeknya di Karawang.
Warga Dusun Krajan I lainnya, Sarwita, menyatakan sejak sekolah di STT Texmaco itu, Afif jarang pulang ke kampung halamannya sampai akhirnya ia menikah pada 2007. "Pada awalnya, kita ragu kalau Afif itu terlibat dalam peristiwa peledakan bom di Jakarta karena tidak ada gelagat yang mencurigakan dari sosok Afif," kata dia.
Namun, setelah polisi mengumumkan secara resmi kalau Afif terlibat dalam peristiwa tersebut, baru warga percaya.
Itu pun banyak warga yang tidak menyangka kalau salah seorang warganya terlibat peristiwa peledakan bom di Jakarta.
Kapolsek Klari Kompol A Mulyana menyatakan, Afif pernah memiliki kartu tanda penduduk atau KTP beralamat di Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang. Ia mengakui kalau jajaran kepolisian dari Polres Karawang bersama sejumlah anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri mendatangi daerah sekitar Desa Duren pada Kamis (14/1) malam atau setelah peristiwa ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta.
Sementara itu, Kepala Desa Duren Abdul Halim mengakui kalau Afif memang pernah tinggal di daerahnya, tetapi sejak 2010, Afif dan keluarganya menghilang. Pindahnya Afif dan keluarga itu diketahui setelah Halim mendapatkan surat dari kepolisian Aceh. Dalam surat itu, Afif ditangkap karena bergabung dalam pelatihan kelompok teroris di Aceh.
"Saat itu, saya hendak mengantarkan surat itu ke rumah Afif untuk disampaikan ke keluarganya. Tetapi, ketika itu rumahnya sudah sepi," kata dia.
Baca juga: Keluarga Keberatan Sugito Sempat Dikira Pelaku Bom Sarinah