REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri sulung mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid sangat kagum dengan kegigihan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Indonesia.
Kekaguman tersebut ia sampaikan ketika terdapat foto dari nitizen yang mengungkapkan kehadiran PKL di keramaian lokasi teror bom Thamrin Kamis lalu.
"Hebatnya pedagang kaki lima kita itu bandel, sampai ada teroris saja mereka tetap berjualan. Ini bukti kita tidak bisa ditundukkan oleh para teroris itu," katanya kepada Republika.co.id, saat aksi kepedulian dan gerakan #KamiTidakTakut di perempatan Sarinah Thamrin, Jumat (15/1).
Orang Indonesia itu, kata Yenny sudah terlatih beradaptasi dalam segala situasi, bisa bergembira ria menerima kebahagiaan walau dalam situasi apapun. Wajar bila salah satu survei dunia menyebutkan orang indonesia nomor dua paling optimis di dunia.
"Sangking optimisnya apapun kesempatan bisa dimanfaatkan untuk peluang. termasuk berjualan di keramaian saat teror berlangsung di kawasan thamrin kamis kemarin," ujarnya.
justru di Indonesia sebetulnya yang menjadi tantangan terbesar adalah bukan terorisme, tapi ketidakadilan sosial baik secara ekonomi, politik dan hukum. Ini menjadi tantangan di masyarakat kita.
"Kalau terorisme mah bagi masyarakat kita hal kecil itu. kita tidak takut, contohnya kini lokasi ledakan sudah dipenuhi keramaian," terangnya.