Sabtu 16 Jan 2016 06:02 WIB

KTP Milik Terduga Pelaku Ledakan di Sarinah Ternyata Palsu

Warga Jakarta melakukan aksi solidaritas di lokasi teror bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (15/1).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warga Jakarta melakukan aksi solidaritas di lokasi teror bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kartu tanda penduduk milik terduga pelaku peledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta, Ajad Sudrajad yang beralamat di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ternyata palsu.

"Setelah mendengar informasi kalau salah seorang terduga pelaku peledakan bom itu warga kami, langsung dilakukan pengecekan, hasilnya tidak ada alamat seperti yang tertera dalam KTP itu," kata Camat Telukjambe Timur Asep Cece, di Karawang, Jumat (15/1).

Ia mengatakan dalam KTP milik Ajad Sudrajad yang diduga pelaku peledakan bom tertulis alamat Perumahan Bumi Telukjambe, RT 009/007, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang. Di sekitar Kecamatan Telukjambe Timur itu sendiri diakuinya memang ada Desa Sukaluyu. Tetapi di daerah tersebut tidak ada RT 09/007, yang ada hanya RT 02/07.

Atas hal itu ia menegaskan kalau KTP milik terduga pelaku peledakan bom di kawasan Sarinah Jakarta itu merupakan KTP palsu. Lagi pula, KTP atas nama Ajad Sudrajad itu dibuat pada September 2015 dan berlaku hingga 2020.

Sedangkan pada 2015 pemerintah daerah setempat tidak mengeluarkan KTP model lama karena pada tahun itu sudah diberlakukan Kartu Tanda Penduduk elektronik atau e-KTP.

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun Antara dari sejumlah warga perumahan di Desa Sukaluyu, sejumlah aparat kepolisian mendatangi alamat seperti yang tercantum dalam KTP AJad Sudrajad pada Kamis (14/1) malam atau pascaperistiwa ledakan bom di kawasan Sarinah Jakarta.

Tetapi petugas tidak mendapatkan informasi apa-apa tentang Ajad Sudrajad yang disebut-sebut sebagai terduga pelaku peledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta. Sebab, warga setempat tidak pernah mengenal Ajad di daerahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement