REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi terorisme tidak membuat takut bangsa Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta. Seorang tokoh Indonesiais, Franz Magnis-Suseno mengatakan ia ikut dalam gerakan Koalisi Masyarakat Kami Tidak Takut di Starbucks Cofe, Gedung Skyline, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).
"Saya melihat dua hal, pertama kaum teroris tidak dapat memecah belah bangsa," ujar dia setelah melakukan aksi tabur bunga di lokasi penembakan Starbucks Cofe, Jumat (15/1).
Franz mengatakan, kejadian Kamis (14/1) kemarin, tidak membuat takut dan malah membuat masyarakat bersatu. Sebab dibuktikan dengan adanya Koalisi Masyarakat Tidak Takut.
Meski demikian, Franz mengatakan jika teroris itu kelompok kecil. Di Indonesia terorisme sangat kecil dan pasti ada. Sebab di antara 200 juta orang, pasti sekitar 50 - 100 orang ada saja yang menjadi teroris. Aparat kepolisian pun, tidak dapat menjamin hal tersebut. "Namun kita tegas-tegas menolak terorisme," tutur dia.
Dia menambahkan masyarakat Indonesia harus belajar dari konflik yang ada. Perbedaan pasti ada, namun bangsa Indonesia harus dapat menyelesaikan gesekan dengan cara yang baik. Salah satunya dengan bermusyawarah.
"Tidak perlu terlalu takut terhadap teroris di Indonesia. Jadi saya pulang dengan naik motor, lebih menakutkan dari teroris," kata dia.
Dia berharap kepada pemerintah, untuk mereka yang menghasut ke arah terorisme harus ditindak secara keras.
"Saya memuji aparat yang cepat datang dan bertindak," kata dia.