REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat pastikan penyakit gagal panen tanaman tomat di Kampung Warnasari, Kabupaten Sukabumi disebabkan serangan virus gemini.
"Dari hasil pemeriksaan di lokasi tanaman tomat tersebut, ternyata ciri-ciri matinya tanaman itu seperti bentuk daun kering dan berwarna kuning serta pertumbuhan lambat, sudah dipastikan terserang virus gemini," kata Koordinator Sub Unit Pelayanan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah I DPTP Provinsi Jawa Barat, Budi Utoyo di Sukabumi, Jumat (15/1).
Menurutnya, akibat serangan virus ini sekitar 15 hektare tanaman tomat gagal panen, walaupun ada yang berbuah tetapi buahnya kecil dan kuantitasnya sangat sedikit. Virus gemini sebenarnya inangnya ada di tanaman cabai rawit, namun saat ini sudah menyebar ke cabai merah besar dan jenis kacang-kacangan karena dibawa oleh hama bernama Bernisia Tabaci atau lebih dikenal kutu kebul.
Diduga, lahan pertanian ini sebelum ditanam tomat terlebih dahulu ditanam cabai dan terkena serangan kutu kebul yang membawa virus gemini, sehingga saat tanaman tomat tumbuh terkena atau terjangkit virus tersebut. Namun demikian, pihaknya saat ini masih mengidentifikasi jenis hama yang menyerang tanaman pangan di Kabupaten Sukabumi.
"Virus ini sebenarnya sudah menyebar ke berbagai lahan pertanian di Jabar pada sembilan bulan yang lalu, tetapi terus berkembang biak dan dampaknya banyak lahan pertanian yang rusak dan salah satunya di Sukabumi," tambahnya.
Budi mengatakan biasanya virus gemini ini berkembang biak dan menyebar pada musim kemarau, walaupun saat ini sudah memasuki musim penghujan namun diduga virusnya sudah ada dan masih berkembang biak. Ada dugaan lainnya dan masih dalam penelitian pihaknya bahwa penyebab gagal panen dan kematian masal tanaman tomat ini juga disebabkan oleh penyakit busuk atau Phytophthora.
"Kami akui untuk membasmi virus ini tidaklah mudah dan banyak petani yang salah memberikan obat biasanya disemprot dengan fungisida, seharusnya menggunakan insektisida," katanya.
Salah satu cara untuk membasmi penyakit itu, petani harus mengganti tanamannya dalam semusim seperti dengan jagung, setelah panen petani bisa kembali lagi menanam tomat atau cabai.