REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar turut berbelasungkawa atas jatuhnya korban insiden ledakan bom dan penembakan di pos polisi kawasan Jalan Thamrin, Jakarta.
"Saya berbelasungkawa atas jatuhnya korban ledakan bom dan penembakan di Sarinah. Saya juga mengutuk keras perilaku keji tersebut," katanya, Jumat (15/1).
Kelompok teroris, terang Marwan, hanya bisa dibasmi bila semua komponen bangsa bersatu memeranginya. Agar pergerakan mereka semakin sempit, maka harus ada gerakan nyata dari struktur paling bawah yakni desa.
"Melawan mereka tak bisa hanya diserahkan kepada aparat polisi dan BIN saja. Tapi semua pihak harus bahu-membahu melawan kelompok teroris," ujarnya.
Ini akan efektif bila struktur paling bawah di desa juga membuat gerakan melawan terorisme. Makanya aparat desa hingga RT/RW harus segera melakukan gerakan konkrit melawan terorisme. "Aparat desa harus membuat gerakan nyata. Contohnya, mensosialisasikan soal bahaya gerakan radikalisme yang berujung tindakan teror."
Aparat desa juga harus mengidentifikasi pendatang baru yang cenderung tertutup. Mengawasi kelompok yang mengajarkan radikalisme dan segera berkoordinasi dengan aparat berwajib bila melihat gerakan-gerakan yang mencurigakan.
Langkah-langkah ini, lanjut Marwan, akan efektif mempersempit kelompok teroris. "Kalau itu dilakukan, saya yakin kita bisa melawan teroris."