Jumat 15 Jan 2016 11:19 WIB

Warga yang Ingin Ambil Barangnya di Lokasi Ledakan Harus Bawa Bukti

Rep: C18/ Red: Indira Rezkisari
Polisi melewati pos polisi yang Kamis (14/1) menjadi sasaran aksi ledakan Sarinah. Kini pos polisi tersebut ditutup sementara.
Foto: Reuters
Polisi melewati pos polisi yang Kamis (14/1) menjadi sasaran aksi ledakan Sarinah. Kini pos polisi tersebut ditutup sementara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga mencoba masuk ke Gedung cakrawala. Kesatangan mereka mencoba untuk mengambil harang yang ditinggal akibat peristiwa bom, Kamis (15/1) kemarin.

"Semuanya saya tinggal. Tas, dompet, saya cuma bawa telepon genggam saat itu," kata Novi (34) di Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).

Novi, saat peristiwa bom terjadi tengah bekerja di salah satu bank di Gedung Cakrawala tersebut. Dia mengaku meninggalkan barang-barang berharganya lantaran panik saat aksi teror berlangsung.

Novi mengaku mendengar alarm tanda bahaya gedung berdering. Tak lama dia melihat para karwayan dan pengunjung berhamburan keluar.

"Saya kira latihan. Tapi tiba-tiba pada teriak dan saya langsung keluar lewat pintu belakang. Saya lari ada bunyi ledakan," akunya.

Kini, Novi mencoba mengambil barang yang dia tinggal di dalam gedung. Sayangnya, usaha tersebut tidak membuahkan hasil lantaran petugas tidak mengizinkan dia masuk ke dalam kompleks gedung.

"Tidak boleh masuk. Jadi pulang lagi. Katanya masih olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hari ini diliburkan dan belum tahu kapan masuk lagi," ungkapnya.

Sementara, Wakapolres Jakarta Utara AKBP Roma Hutajulu mengatakan masyarakat yang ingin mengambil barangnya dianjurkan untuk melapor ke kepolisian. Mereka juga harus membawa bukti kepemilikan barang tersebut.

(baca: Teror Sarinah, Dari Maher Zain Sampai Raisa Ikut Berduka)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement