Jumat 15 Jan 2016 08:27 WIB

Republika Tampil Beda untuk Menyikapi Aksi Teror

Cover depan Republika
Cover depan Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Koran Republika kembali tampil berbeda untuk menyikapi aksi teror yang terjadi pada Kamis (14/1) siang kemarin. Dalam edisi Jumat (15/1), Republika justru tampil dengan kover depan warna cerah warna bendera Merah Putih.

Kover depan Republika sama sekali tidak tampil dengan warna gelap ataupun memasang foto-foto peristiwa teror, kemarin. Kover depan Republika benar-benar bersih dari aroma ketakutan.

Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masha mengatakan, terorisme sesungguhnya pesan. Pesan untuk menciptakan rasa takut, pesan untuk memberi tekanan, dan pesan destruksi sosial maupun ekonomi.

Pers sebagai bagian dari masyarakat harus ikut menjawab pesan itu. Bukan sekadar memberitakan kejadian.

Perlu disadari bersama bahwa kejadian teror bom Sarinah adalah karya cipta atau kreasi para teroris tersebut. Karena itu, lanjutnya, jika kita secara lugu menyebarkan berita, foto, dan video kejadian itu, sesungguhnya pers atau siapa pun telah 'diperalat' para teroris sebagai pembawa pesan mereka. "Tentu, kita tidak mau karena kita bukan teroris, bahkan kita di seberang teroris itu."

Untuk itulah, halaman satu Republika tak menampilkan foto aksi atau suasana terorisme. Pesan kita adalah, "Bersihkan halaman ini dari gambar fragmen terorisme. Semua kotoran harus kita sapu. Jangan biarkan halaman utama otak dan batin kita diisi oleh 'kreasi' teroris."

Kover ini bukan sekadar kreativitas, melainkan yang lebih penting, kata Nasihin, adalah ini sebuah pesan, nilai, dan sikap kita terhadap terorisme. "Kami tidak takut. Ayo kibarkan Merah Putih!"

Jurnalisme bukan sekadar teks berita. Desain dan grafis hakikatnya adalah narasi. Di sana ada pesan, nilai, dan sikap. Jurnalisme harus bisa memanfaatkan elemen desain dan grafis dalam menyampaikan pesan, nilai, dan sikap.

"Sebagai perwujudan bahwa kita tak ingin memenuhi halaman utama otak dan batin kita dengan pesan teroris, maka Republika tak menampilkan fragmen gambar terorisme di halaman satu. Kotoran tempatnya bukan di muka," kata Nasihin.

Semua ini tentu bagian dari visi Republika yang ingin memberikan yang terbaik untuk pembaca dan bangsa Indonesia. Merah Putih adalah simbol dan juga wujud perjuangan Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement