REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya akan mengupayakan korban insiden penyerangan dan bom Sarinah agar mendapatkan pembiayaan penuh oleh negara, baik dari unsur polisi ataupun sipil.
"Kami meminta Presiden dan Kapolri agar para korban dibiayai penuh," kata Mendagri saat mengunjungi korban insiden Sarinah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis.
Korban di RSCM yang terkait dengan insiden Sarinah sendiri ada empat orang. Mereka terdiri dari seorang polisi sementara tiga lainnya adalah warga sipil.
Baca juga :Serangan bom sarinah mirip bom paris
Direktur Utama RSCM Heriawan Soejono mengatakan tidak dapat menjelaskan kondisi korban secara rinci. Salah satu alasannya belum mendapat izin dari pihak keluarga korban.
RSCM, kata dia, telah menyiapkan berbagai hal terkait kelengkapan medis untuk menangani para korban insiden Sarinah.
Diberitakan, aksi peledakan bom dan penembakan terjadi di kawasan ramai Sarinah. Polisi menduga pelaku teror peristiwa ledakan dan baku tembak itu memiliki kerterikatan dengan kelompok bersenjata ISIS.
"Dugaan kuat kami, ini dari kelompok ISIS. Pelaku kemungkinan WNI semua," kata Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan.
Sejauh ini, polisi mencatat 26 orang menjadi korban insiden Sarinah yang terdiri dari korban meninggal dan luka-luka.
Baca juga: 26 Orang jadi korban ledakan bom sarinah