REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelejen Negara, Sutiyoso mengatakan, pihaknya masih menyelidiki jaringan dari pelaku bom di Sarinah. Namun, Sutiyoso mengaku tidak bisa berbicara banyak terkait hal ini.
"Ya kita bakal akan ada penelusuran lebih lanjut jaringannya siapa aja," kata Sutiyoso, Kamis (14/1).
Sutiyoso mengatakan, pihaknya sudah melakukan deteksi. Deteksi ancaman ini sudah ada sejak akhir tahun 2015 kemarin. Saat ditanya soal pihaknya yang kecolongan karena ada teror ini, Sutiyoso meminta tak banyak bicara dulu.
"Tak perlu banyak bicara. Terserah kamulah mau ngomong apa," kata Sutiyoso.
Serangan bom pertama kali terjadi pada pukul 11.00 di pos polisi lalu lintas di Sarinah, Thamrin. Dari ledakan itu, satu orang luka berat dan tiga orang warga sipil menjadi korban. (Enam Jenazah Tiba di RS Polri).
Serangan kedua berlangsung pukul 11.15, tepatnya di Skyline Building atau Djakarta Teater. Tepatnya di Cafe Starbuck. Dari ledakan kedua, empat korban harus menerima luka berat.
"Hanya ada dua ledakan besar. Kalau ada terdengar ledakan lagi, itu suara baku tembak aparat dengan pelaku," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, di depan Djakarta Theater, Kamis (14/1).