Kamis 14 Jan 2016 07:35 WIB

Gafatar Pernah Sumpah Bertobat di Polda DIY

Mantan Ketua Dewan Pimpinan Gafatar Surabaya Riko (kanan) memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/1).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Gafatar Surabaya Riko (kanan) memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2012 pernah bersumpah untuk kembali ke akidah ajaran Islam dan meninggalkan ajaran yang diyakini organisasi tersebut.

"Sumpah tersebut disampaikan di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak lama setelah deklarasi kepengurusan DPD Gafatar DIY," kata mantan anggota Gafatar yang minta namanya tidak disebut di Yogyakarta, Kamis (14/1).

Menurut dia, sumpah tersebut dilakukan setelah ada imbauan dari aparat kepolisian karena kecurigaan ajaran organisasi tersebut menyimpang.

"Tetapi tidak tahu kenapa ternyata mereka tidak menepati sumpah tersebut dan tetap melakukan ajaran yang diyakini kelompok tersebut sampai sekarang," katanya.

Pria yang juga merupakan praktisi di bidang hukum itu, mengaku memilih keluar dari keanggotaan Gafatar pada 2012 karena merasa ajaran tidak sesuai dengan akidah Islam. "Saya mengundurkan diri dari Gafatar tidak lama setelah bergabung, saya mundur karena ajarannya tidak sesuai dengan akidah Islam yang sudah saya dipelajari sejak kecil," katanya.

Ia menyebutkan ajaran yang tidak sesuai tersebut, di antaranya shalat tidak lima waktu dan hanya shalat malam atau Qiyamulail, dilakukan malam hari tanpa menghadap kiblat. "Kemudian tidak menjalankan puasa dan salam yang dilakukan dengan mengucapkan kalimat damai sejahtera," katanya.

Ia mengatakan di Gafatar diajarkan ajaran gabungan dari kitab Taurat dan Zabur, Injil, dan Alquran. "Kemudian anggota yang masuk namanya diganti, semisal ada yang namanya diganti menjadi Zibril dan Michael," katanya.

Deklarasi DPD Gafatar DIY, kata dia, dilakukan secara besar-besaran di salah satu hotel bintang lima di Jalan Solo Kilometer 8,5, Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman pada 2012 dan dihadiri seluruh pengurus dan anggota. "Kalau tidak salah ada mantan pejabat yang hadir dalam deklarasi tersebut, bahkan setelahnya sempat bekerja sama dengan mantan pejabat tersebut dalam kegiatan aksi sosial," katanya.

Ia mengatakan DPD Gafatar DIY sendiri dirintis oleh seorang pengacara senior perempuan di DIY dan dan Ketua DPD Gafatar DIY juga dijabat oleh anaknya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement