Selasa 12 Jan 2016 15:44 WIB

Ikut Gafatar, PNS Ini Sudah Hilang Dua Bulan Lalu

Rep: Andrian Saputra/ Red: Bilal Ramadhan
Orang hilang - ilustrasi
Orang hilang - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Faradina Ilma, seorang pegawai negri sipil di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya berpamitan pergi kepada rekan-rekan dan keluarganya. Namun kepergian Faradina yang sejak dua bulan lalu itu tak diketahui tujuannya alias tanpa keterangan jelas.

Berikut sekilas profil Faradina yang berhasil dirangkum Republika.co.id.

Faradina lahir di Lumajang 15 Oktober 1990. Kendati demikian dirinya dibesarkan keluarganya di Tugu Kota Semarang. Anak dari Abdul Kholik ini adalah alumni S2 Fakultas Planologi Universitas Diponogoro, Semarang. Ia juga bekerja sebagai PNS di Dinas PU Cipta Karya, Surabaya.

Mengutip keterangan Kapolsek Jambangan Kompol Denny Yulianto, sejak kuliah Faradina aktif mengikuti berbagai organisasi baik di dalam atau di luar lingkungan kampus. Ia pun menggemari kegiatan-kegiatan sosial dan agama. Hal ini semakin terlihat dengan banyaknya buku-buku di kosannya.

Seperti gayung bersambut, setelah vakum mengikuti organisasi sosial karena kesibukannya bekerja. Faradina pun kegirangan saat bertemu dengan Eko. Melalui Eko lah, Faradina dikenalkan tentang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Faradina pun sempat mengajak Eko main ke kosannya di Kebonsari Manunggal, Jambangan Surabaya. Keterangan Wiwid Ida Khidmatin, teman kosan Faradina kepada polisi. Eko juga sempat mengajak teman-teman kosan Faradina untuk berdiskusi tentang Gafatar.

Kepergian Faradina pun menambah daftar orang-orang yang pergi tanpa tujuan yang jelas. Republika.co.id pun sempat menghubungi nomor Faradina yang biasa dipakainya berkomunikasi dengan sesama rekan kerjanya. Namun nomor ponselnya yaitu 085640553262 itu pun tak aktif.

Sebelumnya warga Kenjeran Eri Indra Kausar juga dilaporkan pergi tanpa kabar. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Itu sudah empat bulan meninggalkan keluarganya.

Lain halnya di Mojokerto. Mujiutomo, warga Kecamatan Puri justru terang-terangan meminta izin kepindahan kependudukan pada pemerintah setempat. Tujuannya yakni untuk bergabung dengan Gafatar di Mempawah Timur, Pontianak, Kalimantan Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement