Senin 11 Jan 2016 16:41 WIB

Komentar Hidayat Nur Wahid Soal Wahdah Islamiyah dan Zaitun Rasmin

Rep: c35/ Red: Bilal Ramadhan
Hidayat Nur Wahid
Foto: Dok: MPR
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidayat Nur Wahid mengaku sangat mengenal Muhammad Zaitun Rasmin dan Wahdah Islamiyah dan tak ada kaitannya dengan jaringan terorisme di Indonesia dalam berdirinya organisasi tersebut.

"Saya kenal betul dengan ustaz Rasmin bahkan sebelum beliau belajar ke Madinah. Dan organisasi Islam ini tidak ada bau terorismenya sama sekali," kata HNW dalam konferensi pers di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta pada Senin (11/1).

(Baca: Wahdah Islamiyah 'Kejar' Metro TV Hingga ke Dewan Pers dan KPI)

Wakil Ketua MPR RI tersebut menyebutkan WI memiliki pola hidup dakwah Islam yang selalu mengedepankan ukhuwah Islamiyah. Selain itu juga menurutnya WI menjadi kebanggaan umat Islam. Untuk itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini (PKS) merasa keberatan dengan pemberitaan yang menyebutkan WI masuk ke dalam jaringan teroris di Indonesia.

"Saya merasa sangat keberatan Wahdah Islamiyah sebagai jaringan teroris di Indonesia, karena faktanya tidak ada kegiatan itu dari mereka," ujarnya.

Dia berharap, media di Indonesia tetap mencerdaskan anak-anak bangsa dengan selalu mengedepankan berita-berita yang edukatif serta faktual. Menurutnya media merupakan pilar keempat dalam berbangsa,  jika menghadirkan berita fitnah maka akan mempertanyakan demokrasi.

Selain itu, kata dia, media juga harus menjaga kredibilitasnya agar bisa dipercaya orang. Takutnya, jika tidak ada kepercayaan demokrasi dari masyarakat malah bisa menumbuhkan terorisme dengan subur dari berita fitnah. Bahkan, yang seharusnya anti terorisme adalah media.

Seharusnya media bersama BNPT dan penegak hukum menyadarkan masyarakat agar tidak menjadi teroris dan tidak saling memfitnah teroris. "Kemarin polisi mengamankan natal dan tahun baru, ketika di Papua diserbu sekelompok oknum, mereka justru tidak disebut teroris. Ini yang bertentangan dengan NKRI malah tidak mendapat label teroris," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement