Ahad 10 Jan 2016 21:51 WIB

SPBU Cipinang Indah Sempat Kehabisan Stok Premium

Rep: C30/ Red: Maman Sudiaman
Petugas menjaga SPBU yang menjual harga BBM setelah diturunkan pemerintah.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas menjaga SPBU yang menjual harga BBM setelah diturunkan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cipinang Indah sempat mengalami kelangkaan stok Premium, Sabtu kemarin (9/1). Kelangkaan tersebut sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

Disampaikan oleh salah satu Staf SPBU Cipinang Indah bahwa kelangkaan tersebut lantaran meledaknya penggisian premium baik kendaraan roda dua maupun roda empat pada hari Sabtu (9/1). Akibatnya, stok premium yang seharusnya cukup justru kurang.

"Kita kan buka 24 jam mba dan biasanya kita jual 16 ribu liter setiap hari cukup tapi hari itu sudah habis," ujar Staf SPBU Cipinang Indah, Kalimalang, Jakarta Timur, Yopi (29) saat ditemui Republika.co.id, Ahad (10/1).

Yopi mengaku kaget ketika mengetahui stok premium hampir habis, sehingga dirinya langsung menghubungi pemasok untuk segera diminta mengisi SPBUnya. Pemasok isi ulangnya tersebut datang dari depot Pelumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Pada hari itu kita mendapatkan antrean rit ke 3, jadi baru sore mereka mengisi ulang premium SPBU di sini," ujarnya.

Menurutnya pada saat stok habis Yopi mengaku saat itu dirinya sampai kehilangan kata-kata untuk menjelaskan kepada pembeli. Yopi mengaku, berulang kali harus menjelaskan kepada mereka yang datang bahwa Premiumnya di perjalanan sedang diantar. 

Yopi tidak ingin membuat pembeli kecewa sehingga justru nantinya akan kapok mengisi bahan bakar di SPBU Cipinang. Pembeli tersebut kata dia bermacam-macam, ada yang setelah dikasih tahu mengerti lalu berpindah ke Pertamax, ada yang berpindah pada Pertalite, dan ada yang memutar balik motornya alias tidak jadi beli.

"Ya sedih, pembeli kecewa kita juga pendapatannya berkurang," ujar Yopi.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement