REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN -- Kantor PT PLN Ranting Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau didatangi sejumlah warga yang kesal dengan pemadaman listrik bergilir, Jumat (8/1) malam. Puluhan warga dari Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun mendatangi Kantor PLN di Jalan Pertambangan Tanjung Balai Karimun yang dikawal ketat aparat keamanan.
"Kepala PLN ingkar janji. Katanya mulai hari ini tidak ada lagi pemadaman tak beraturan, dan memberitahukan kepada warga. Tapi, listrik di rumah kami padam mendadak malam ini, sekitar pukul 21.00 WIB," ujar seorang warga Toni yang ikut dalam aksi itu.
Toni mengatakan, sesuai perjanjian yang ditandatangani Kepala PT PLN Ranting Tanjung Balai Karimun Dedi Januar, di Gedung DPRD Karimun Jumat (8/1) siang, PLN akan memberitahukan pemadaman listrik melalui media massa, radio, camat, lurah hingga ketua RT.
Dalam pernyataan tersebut, dia mengatakan PLN akan mengumumkan jadwal pemadaman bergilir mulai Jumat (8/1). "Kenyataannya RT kami sama sekali tidak diberitahu soal pemadaman tersebut," katanya dengan kesal.
Aksi massa tersebut berlangsung tertib dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Kepala Bagian Operasional Polres Karimun Kompol M Chaidir turun langsung melakukan pengamanan sampai massa membubarkan diri.
Sementara itu, Kepala PT PLN Ranting Tanjung Balai Karimun Dedi Januar ketika dikonfirmasi secara terpisah mengatakan jadwal pemadaman bergilir sudah diumumkan melalui radio. "Mesin PLTU tiba-tiba drop, makanya aliran listrik dari beberapa travo dilepas," kata Dedi.
Berdasarkan pantauan, hingga Sabtu (9/1) dinihari, aparat kepolisian masih berjaga-jaga di depan Kantor PLN Tanjung Balai Karimun yang mulai sepi dari kerumunan massa.
Sebelumnya, massa selama dua malam berturut-turut mendatangi kantor perusahaan listrik negara tersebut mempertanyakan perihal pemadaman bergilir yang mereka nilai tidak beraturan dan tidak merata.
Pada aksi Kamis (7/1) malam hingga Jumat (8/1) dinihari, kedatangan massa dalam tiga gelombang, diwarnai tindakan anarkis yang menimbulkan kerusakan parah pada kantor BUMN tersebut.