REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali fokus pada penanggulangan kemiskinan. Wakil Gubernur Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta mengatakan kemiskinan menjadi prioritas utama, disusul infrastruktur, dan kesehatan.
"Kami masih mengutamakan program bedah rumah sebanyak 1.500 unit dari 10.400 unit rumah kepala keluarga (KK) miskin yang perlu direnovasi," kata Sudikerta di Denpasar, Jumat (8/1).
Bantuan dari perusahaan swasta melalui corporate social responsibility (CSR) dan kementerian terkait, kata Sudikerta, juga akan disalurkan untuk mengerjakan sisa rumah yang perlu dibedah. Ia yakin program ini selesai pada 2017.
Di bidang infrastruktur, pemerintah provinsi masih melanjutkan program, seperti jalan tol Denpasar-Gilimanuk dan Denpasar-Singaraja, melanjutkan studi kelayakan pembangunan bandara di daerah Bali Utara. Di bidang kesehatan, Rumah Sakit Internasional Bali Mandara siap beroperasi 2017.
"Pengerjaan proyek ini sekarang sudah 38 persen," kata Sudikerta.
Bedah rumah merupakan upaya pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal yang layak. Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali pada 2015 berhasil melampaui target yang direncanakan, sebesar 102,76 persen. Target PAD Bali sekitar Rp 2,988 triliun dan tercapai Rp 3,7 triliun atau meningkat Rp 82 miliar.