REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Berdasarkan pantauan Republika pada Jumat (8/1), sejumlah tarif angkutan umum di Kabupaten Sleman tidak mengalami perubahan. Padahal Pertamina Area DIY dan Surakarta telah mengumumkan penurunan harga BBM pada semua jenis bahan bakar sejak Selasa (5/1) pukul 00.00 WIB.
Penumpang minibus jurusan Yogyakarta-Tempel, Diah (38 tahun) menuturkan, tidak ada penurunan tarif angkutan sejak perubahan harga BBM ditetapkan. Setiap hari ia berangkat kerja ke Pemkab Sleman dari Terminal Jombor dengan tarif empat ribu rupiah.
"Tarifnya segitu dari dulu juga. Tahun lalu sempat naik gara-gara ada kenaikan BBM. Tapi sampai sekarang tidak turun lagi," katanya pada Republika, Jumat (8/1).
Baca: Pastur Penyebut Islam Agama Setan Lolos dari Hukuman
Hal yang sama pun terjadi pada angkutan umum jalur 16 yang memiliki rute akhir Terminal Jombor. Tarif angkutan ini masih tetap empat ribu rupiah sejak tahun lalu. Terkait hal ini, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sleman, Juriyanto menjelaskan, pihaknya berencana akan menurunkan tarif angkutan umum sekitar tiga persen. Namun penurunan tersebut baru dapat dilakukan jika harga suku cadang juga turun.
“Sampai sekarang masih belum dibicarakan. Tetapi, Organda berencana menurunkan tarif angkutan setidaknya tiga persen khusus AKDP (angkutan antar kota dalam provinsi),” kata Juriyanto.
Menurutnya penurunan tarif angkutan bisa terjadi jika indikator-indikator penunjang tarif ikut mengalami penurunan harga. Seperti komponen suku cadang kendaraan bermotor.
Baca juga: MUI: Ada Pembusukan Soal PKS Itu Anti-Maulid