Jumat 08 Jan 2016 00:53 WIB

IRT Ahli Mencuri Disebut Fenomena Baru di Bekasi

Rep: C37/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pencurian dengan Pemberatan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pencurian dengan Pemberatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI --  Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Inspektur Satu Makmur menjelaskan, pencurian yang dilakukan oleh dua wanita kakak beradik di Kecamatan Tarumajaya pada Rabu (6/1) lalu memang cukup mengejutkan.

Sebab, tidak biasanya wanita yang sebelumnya hanya seorang ibu rumah tangga (IRT) beralih profesi menjadi pencuri rumah kosong. "Ini termasuk fenomena baru, karena kan baru dua kali ini ada pencuri ibu rumah tangga," kata Iptu Makmur, Kamis (7/1).

Sebelumnya, ada pencurian mobil di daerah Tambun yang juga dilakukan oleh seorang wanita. Kedua pencurian ini memang dapat digagalkan oleh warga dan aparat keamanan. Namun, cukup mengherankan lantaran pelaku termasuk cukup ahli dalam melakukan modus operandinya.

"Padahal mereka bukan pemain lama. Tapi mereka kelihatannya cukup ahli dalam melakukan aksinya," kata Makmur.

Menurutnya, kejadian ini membuktikan bahwa desakan ekonomi juga dapat membuat siapapun berlaku kejahatan. Terkait kasus dua kakak beradik wanita pencuri rumah kosong, ia menduga jika ada kemungkinan keduanya pernah melakukan pencurian juga, namun tidak tertangkap.

"Masih kami selidiki. Apakah pernah mencuri sebelum nya. Tapi mereka belum mengaku," katanya.

Sebelumnya, pada Rabu (6/1), dua orang kakak beradik wanita SU (35 tahun) dan SK (31 tahun) ditangkap polisi akibat mencuri di sebuah rumah kosong di Perumahan cluster Aralia II Blok HY32/37 Harapan Indah Desa Pusaka rakyat Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Aksi kedua pelaku gagal karena terlihat melalui cctv rumah yang terkoneksi ke ponsel pemilik rumah.

Kanit Reserse Kriminal Polsek Tarumajaya, Inspektur Satu Jefri mengatakan, SU yang merupakan ibu dari tiga anak ini, mengaku nekat mencuri karena faktor ekonomi. SU mengaku tidak memiliki uang untuk keperluan berobat anak pertamanya.

Sementara penghasilan suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Anak pertamanya si SU ini sedang sakit. Lalu dia mengajak adiknya, SK, untuk mencuri. SK mau, karena kasihan dengan keponakannya," jelas Jefri.

Menurut Jefri, kemungkinan SU merupakan spesialis pencuri rumah kosong. Sebab, cara pelaku mencuri rumah korban begitu cepat seperti sudah terbiasa. "Kami menduga dia pemain lama. Tapi untuk membuktikannya agak sulit juga karena kita belum ada barang bukti," kata Jefri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement