REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Padang, Sumatera Barat, akan membina tiga desa di provinsi itu pada 2016 untuk membentuk desa pangan aman.
Kepala BPOM Padang Zulkifli di Padang, Kamis, mengatakan BPOM telah membina 13 desa yang tersebar di Kabupaten Solok, Limapuluh Kota, Kota Pariaman, Padang, Bukittinggi dan Sawahlunto, selama 2014 dan 2015.
Pembinaan ini bertujuan untuk mendidik masyarakat agar memiliki kesadaran terhadap pangan yang aman dikonsumsi. Ia mengatakan, Desa Paman merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD).
Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen (Serlik) BPOM Rahilda Murni mengatakan, tahun ini program Desa Paman dilaksanakan di desa/nagari di Kabupaten Tanah Datar, Pesisir Selatan dan Kota Padang Panjang.
Penetapan kabupaten/kota tersebut, jelasnya, dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya sinergitas program-program dari dinas atau kementerian tertentu dengan kegiatan di wilayah setempat, seperti program desa siaga dan lainnya.
Selain itu, juga terdapat lokasi-lokasi yang memiliki sajian wisata kuliner yang menjadi tujuan masyarakat.
Sementara untuk penetapan desa/nagari masih dalam proses koordinasi dengan pemerintah daerah terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga badan pemberdayaan masyarakat di sana.
Penetapan desa/nagari dilakukan dengan melihat keberadaan sekolah, pasar dan industri rumah tangga, karena ketiganya merupakan fokus pembinaan Desa Paman.
"Setelah desa ditetapkan, sosialisasi akan dilakukan bersama pemerintah daerah setempat dengan melibatkan perangkat desa/nagari sehingga didapatkan saran mengenai cara pelaksanaan program Desa Paman di sana agar berjalan maksimal," ujarnya.
Ia mengharapkan, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan nanti di tiga desa tersebut dapat menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dalam memilih pangan.
"Kami harapkan juga, desa yang telah dibina dapat menularkan hasil binaan pada desa lainnya agar terbentuk masyarakat sadar pangan aman yang lebih luas," katanya.