REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gerbong kereta api eksektif jurusan Sukabumi-Bogor dan Sukabumi-Cianjur dihilangkan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kebijakan ini menyebabkan sejumlah warga baik Kota/Kabupaten Sukabumi kecewa dan memprotes hal tersebut.
Salah satunya disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi langsung mendatangi Stasiun Sukabumi pada Selasa (5/1) kemarin.
"Saya mewakili pemda mempetanyakan kebijakan PT KAI," ujar Achmad Fahmi kepada Republika.co.id Rabu (6/1).
Selama ini menurut Achmad animo warga untuk menggunakannya cukup tinggi. Fahmi mengatakan, ada sejumlah masyarakat yang sudah sadar dan tidak memerlukan subsidi serta membutuhkan kenyamanan dan privacy yang lebih. Meskipun di sisi lain ada sebagian warga lainnya yang membutuhkan subsidi.
Selain itu ujar Fahmi, banyak keluhan dari warga terkait penghapusan pembelian tiket melalui online. Di mana, warga harus datang langsung ke stasiun untuk membeli tiket kereta. Hal ini dinilai menyulitkan bagi warga.
"Permintaan dari pemda dan masyarakat ini informasinya akan segera ditanggapi," ujar Fahmi.
Kepala Stasiun Sukabumi Winata Kusuma mengatakan, kebijakan baru tersebut berlaku sejak 1 Januari 2016 lalu.
"Adanya masukan dari masyarakat ini menjadi bahan evaluasi bagi PT KAI," terang dia.
Winata mengatakan, penghilangan gerbong eksekutif dan tiket online ini sudah sesuai aturan. Hal ini disebabkan dalam satu rangkaian hanya ada satu kelas yakni Ekonomi AC untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah dalam bentuk public service obligation (PSO).