Selasa 05 Jan 2016 21:09 WIB

Bandara Sam Ratulangi Resmi Ditutup Akibat Debu Vulkanik

Warga mengamati awan panas yang mengepul dari puncak Gunung Soputan di Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Warga mengamati awan panas yang mengepul dari puncak Gunung Soputan di Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado menutup bandara pada pukul 19.30 WITA, Selasa (5/2) sampai dengan pukul 06.00 WITA, Rabu (6/2) esok karena debu vulkanik Gunung Soputan yang membahayakan penerbangan.

"Manajemen Bandara Sam Ratulangi memandang perlu untuk mengambil tindakan menutup bandara, karena debu vulkanik Gunung Soputan membahayakan penerbangan," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Samrat Manado Halendra Waworuntu di Manado, Selasa.

Menurutnya hal ini karena abu penerbangan dari letusan Gunung Soputan telah memasuki area penerbangan sehingga membahayakan penerbangan. Ini dilakukan demi keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Selanjutnya jika pada pukul 6.00 Wita besok, kami akan memantau kondisi terakhir," katanya.

Menurut dia akibat penutupan tersebut, ada tujuh penerbangan yang ditunda penerbangan. Antara lain Citilink IG 951 Manado-Jakarta penerbangan 19.15 Wita. Selain itu Lion Air JT 740 Makassar-Manado sampai di Manado 22.20 Wita, JT 770 Jakarta-Manado 22.20 Wita, JT 730 Balikpapan-Manado 22.45 Wita, JT 926 Denpasar-Manado 23.35 Wita.

Selain itu, Garuda Indonesia -GA 606 Jakarta-Manado jadwalnya tiba di Manado 22.55 Wita, GA 470 Manado-Sorong-Jayapura jadwal berangkat 4.50 Wita.

Menurut dia dari citra satelit ASH.tam milik Australia bahwa ketinggian debu sudah 40.000 feet sehingga prlu diinformasikan kepada penerbangan lintas udara.

"Kami sudah laporkan ke Area Control Center (ACC) Makassar, karena pada ketinggian tersebut merupakan jalur favorit penerbangan dari Australia ke Asia dan dari Asia ke Australia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement