Selasa 05 Jan 2016 15:15 WIB

Status Gunung Soputan Dinaikkan Jadi Siaga

Red: M Akbar
Warga mengamati awan panas yang mengepul dari puncak Gunung Soputan di Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Warga mengamati awan panas yang mengepul dari puncak Gunung Soputan di Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara menjadi dari waspada menjadi siaga.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan via perangkat Blackberry di Manado, Selasa mengatakan aktivitas Gunung Soputan terus meningkat dan terhitung mulai tanggal 4 Januari 2016 pukul 18.00 WITA, PVMBG menaikkan status Gunung Soputan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).

Masyarakat atau pengunjung dilarang beraktivitas di dalam radius empat kilometer dan sektoral 6,5 kilometer ke arah barat daya hingga barat-barat laut dari puncak Gunung Soputan.

Dia menjelaskan, pada tanggal 4 Januari pukul 20.53 WITA, Gunung Soputan meletus dengan asap kelabu tebal?setinggi 2.000 meter condong ke tenggara.

Terlihat lava pijar menuruni lereng gunung bagian timur dan suara gemuruh dari arah puncak gunung.

"Masyarakat belum perlu mengungsi. Permukiman masih jauh di luar dari radius yang dilarang," katanya.

BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara, kata dia, masih melakukan koordinasi terkait dengan antisipasi yang harus dilakukan.

Hujan abu tipis terjadi di beberapa daerah seperti Langowan di Kabupaten Minahasa dan BPBD masih melakukan pemantauan daerah yang hujan abu vulkanik.

"Masyarakat di Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara tetap beraktivitas normal. Tidak ada kepanikan karena masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi erupsi gunung yang sering meletus dengan intensitas yang tidak terlalu besar dan memberikan dampak merugikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement