REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setiap anggota DPRD Kota Yogyakarta memperoleh tambahan fasilitas baru pada hari pertama masuk kerja usai liburan panjang akhir tahun. Para wakil rakyat mendapat Ipad keluaran pabrikan ternama asal Amerika Serikat, Apple.
"Fasilitas ini merupakan pengganti dari fasilitas lama berupa komputer jinjing. Pembelian iPad ditujukan agar lebih praktis saja," kata Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Senin (5/1). Pengadaan tablet tersebut dilakukan menggunakan anggaran perubahan 2015. Namun, fasilitas itu baru dibagikan di awal 2016 usai liburan (masa libur) panjang akhir tahun.
Meski fasilitas tersebut diberikan untuk setiap anggota dewan, Ipad tersebut bukan berarti menjadi milik pribadi anggota legislatif. Ipad akan tercatat sebagai aset Pemerintah Kota Yogyakarta.Hari menyebut di setiap tablet yang dibagikan sudah diberikan nomor registrasi atau nomor inventaris barang yang kemudian tercatat dalam catatan aset milik Pemerintah Kota Yogyakarta.
Penggunaan Ipad tersebut tidak dibatasi waktunya. Namun, Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan evaluasi secara rutin untuk mengetahui manfaat dan kondisi barang yang dimanfaatkan anggota dewan. "Misalnya, untuk perawatan berkala. Bukan setiap ada barang yang rusak akan langsung diganti dengan barang baru. Jika ada anggota dewan yang menghilangkan tablet tersebut, mereka wajib bertanggung jawab menggantinya dengan barang yang baru," katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Danang Rudiatmoko mengaku penggunaan tablet dinilai lebih praktis dibanding laptop, khususnya untuk akses internet dan penyimpanan data."Tablet lebih mudah dibawa ke mana-mana dan setiap anggota dewan bisa terhubung dengan internet terus menerus. Harapannya, ada peningkatan dari segi kualitas kinerja legislatif," katanya.
Ia berharap seluruh anggota dewan bisa memanfaatkan fasilitas yang diberikan secara maksimal."Setidaknya, undangan rapat bisa dikirim melalui surat elektronik setiap anggota dewan. Tidak ada lagi alasan tidak tahu ada undangan rapat," katanya.