Senin 04 Jan 2016 21:53 WIB

Kampanye Cegah Kebakaran Lewat Komik

Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat diambil dari Helikopter MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (18/9).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat diambil dari Helikopter MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau menggunakan komik sebagai media kampanye untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang terus mendera itu selama 18 tahun terakhir.

"Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat, kami mencoba dengan cara lain dalam upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edward Sanger kepada pers di Pekanbaru, Senin (4/1).

Komik kampanye kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) tersebut rencananya diluncurkan pada tahun ini. Pembuatan komik tersebut turut bekerja sama dengan seorang kartunis bernama Furqon, yakni Ketua Sindikat Kartunis Riau (Sikari).

Komik tersebut berisi tentang bencana asap akibat pengursakan lingkungan dan ajakan kepada masyarakat untuk saling bergotong-royong melakukan pencegahan. Kisah tersebut dituangkan melalui kartun sehingga menarik untuk dibaca dari berbagai kalangan.  "Ubu semacam sosialisasi kami kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan," ujarnya.

Di dalam kartun tersebut BPBD Riau menggunakan maskot seekor Burung Serindit yang dikisahkan bisa berbicara.

"Kami juga membuka diri apabila ada saran untuk membuatnya jadi makin menarik dan tepat sasaran," kata Edward. Rencananya komik tersebut dibukukan untuk dibagikan kepada masyarakat.

Bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan menjadi masalah yang terus mendera Riau selama 18 tahun terakhir. Masalah ini muncul akibat ulah manusia yang mengeksploitasi lahan gambut dengan membuat kanal-kanal yang mengeringkan kandungan air sehingga gambut mudah terbakar.

Pada 2015 bencana asap menjadi masalah nasional karena tidak hanya terjadi di Riau, melainkan juga di sebagian Sumatera hingga ke Kalimantan.

Asap dari kebakaran gambut tidak hanya menimbulkan penyakit bagi manusia karena juga mengganggu aktivitas ekonomi seperti lumpuhnya penerbangan dan terganggunya bisnis jasa transportasi, pariwisata, jasa dan pengiriman barang.

Bahkan asap pekat dari kebakaran gambut turut mengganggu warga di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement