REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sekretaris Dinas Kebersihan Kota Mataram, I Gede Berata mengungkapkan sejak Jumat (1/1) kemarin, sebanyak 250 ton sampah di Kota Mataram tidak bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Lombok Barat.
Sebabnya, warga setempat di tiga desa yaitu Banyumulek, Leleda dan Suka Makmur yang terlewati mobil pengangkut sampah menutup akses jalan mobil masuk ke TPA sejak Jumat (1/1) hingga saat ini. Mereka menuntut perbaikan jalan kepada pemerintah daerah yang hingga kini tak kunjung terealisasi.
“Sampah tidak bisa terangkut karena ada penutupan jalan menuju TPA Kebon Kongok oleh warga setempat. Mobil tidak diizinkan masuk karena jalan disana sementara ditutup. Akhirnya mobil pengangkut sampah kembali ke kantor,” ujarnya, Senin (4/1).
Ia menuturkan, penutupan akses jalan menuju TPA Kebon Kongok mengakibatkan sekitar 250 ton sampah tidak bisa terangkut. "Kurang lebih sekitar 65 persennya tidak bisa kita angkut," ungkapnya.
Menurutnya, informasi penutupan jalan oleh warga setempat sudah mulai dilakukan sejak Kamis (31/12). Hingga akhirnya pada Jumat (1/1) kemarin akses jalan ditutup penuh. Warga sekitar menuntut pemerintah memperbaiki jalan menuju TPA Kebon Kongok.
Berdasarkan pantauan, selama tiga hari terakhir sampah di Kota Mataram terlihat menumpuk di beberapa titik yaitu Jalan Panca Usaha, Pasar Dasan Agung dan sejumlah tempat sampah di Mataram.
Baca: Jokowi Minta Menteri Pahami Persoalan Lapangan