REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat menargetkan investasi tahun ini bisa mencapai Rp 102 miliar atau meningkat dibandingkan tahun 2015. Yakni, hanya Rp 95 miliar.
"Alhamdulilah target investasi tahun lalu yakni Rp 95 miliar realisasinya mencapai Rp108 miliar melebihi target. Jadi tahun ini kami menargetkan Rp102 miliar," ujar Sekretaris Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat, Setiabudi Ibrahim, Senin (4/1).
Menurut Setiabudi, meskipun realisasi investasi di Provinsi Jawa Barat tahun lalu melebihi target tapi jumlah pemohonnya mengalami penurunan. Pada 2014 ada 30.000 yang mengajukan permohonan izin investasi. Tahun 2015 sekarang, cuma 21.000 pemohon.
Setiabudi mengatakan, turunnya jumlah pemohon investasi di Provinsi Jawa Barat pada 2015 karena izin trayek di sektor perhubungan. Sekarang, ada aturan baru yang mengajukan izin tersebut harus badan usaha tidak secara perseorangan. Menurut Setiabudi, investasi di Provinsi Jawa Barat paling banyak di kawasan industri. Yakni di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.
Sementara menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, dia tidak mempermasalahan turunnya jumlah pemohon investasi di Jawa Barat tahun 2015.
"Enggak apa-apa pemohonnya turun, tapi kan jumlah investasinya enggak turun. Malah target investasi melebihi target," kata Deddy, usai melakukan sidak di Kantor BKPPMD Jawa Barat.