REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan pelayanan meliputi sistem operasi, pemesanan tiket, dan keamanan di Stasiun Pasar Senen mampu meningkatkan jumlah keberangkatan penumpang hingga 100 persen.
"Satu atau dua bulan sebelum keberangkatan di Stasiun Pasar Senen biasanya sudah 100 persen karena keretanya disubsidi, berbeda dengan di Stasiun Gambir," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Bambang S. Prayitno saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad.
Menurut Bambang, tingginya okupansi di Stasiun Pasar Senen dipengaruhi peningkatan pelayanan termasuk penyediaan kereta api tambahan di masa liburan seperti libur Natal dan Tahun Baru.
Selama masa posko angkutan Natal dan Tahun Baru yang ditetapkan 20 Desember 2015-5 Januari 2016, PT KAI Daop 1 Jakarta menyiapkan 26 KA reguler dan tiga KA tambahan.
Salah satu KA tambahan yang disediakan dan cukup diminati penumpang yaitu KA Kertajaya rute Jakarta Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi dengan rangkaian 16 gerbong.
"Kereta api rangkaian panjang diberlakukan. Tadinya biasanya delapan gerbong, ini bahkan 16 gerbong sehingga lebih banyak masyarakat yang bisa terangkut," kata Bambang.
Selain itu, pengadaan KA tambahan yang dijalankan pada akhir pekan dianggap mampu menjadi kereta "sweeper" atau cadangan untuk memfasilitasi tingginya minat penumpang yang kehabisan tiket KA reguler.
Dari sisi pengamanan, PT KAI Daop 1 Jakarta menyiagakan 799 personel yang berasal dari unsur TNI, Polri, polisi militer, hingga polisi satwa.
Sistem tiap perjalanan sesuai dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan juga dianggap mampu mengurangi tindak kriminalitas.
"Selama posko Natal dan Tahun Baru Alhamdulillah tidak ada tindak kejahatan yang tercatat baik di stasiun maupun selama perjalanan," tutur Bambang.
PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat 444.347 keberangkatan sejak 20 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016 sementara kedatangan tercatat 398.947 penumpang.