REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Perayaan tahun baru pada beberapa waktu lalu mengakibatkan volume sampah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) meningkat dalam sekejap. Beberapa titik daerah wisata di KBB menjadi biang naiknya volume sampah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB Apit Akhmad Hanafi menuturkan, malam perayaan tahun baru kemarin telah menghasilkan sampah sebanyak tujuh ton. Jumlah ini dianggap menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 11 ton. "Sampah di tahun baru yang sekarang menurun volumenya," tutur dia, Ahad (3/1).
Menurut dia, kondisi tersebut karena perayaan Tahun Baru 2016 tidak seramai pada tahun lalu. Sehingga, sampah yang dihasilkan pun tergolong lebih sedikit. Lanjut dia, peningkatan volume sampah ini ada di titik-titik objek wisata yang menjadi pusat keramaian pada perayaan tahun baru. Seperti Lembang, Ngamprah, Batujajar, Parongpong, Cihampeulas, Cimareme, dan Padalarang.
Selama perayaan Tahun Baru 2016, pihaknya menurunkan sebanyak delapan unit truk, 60 petugas kebersihan di lapangan, tiga unit Angkutan Penyisir Sampah Liar (APSL), 11 unit motor pengangkut sampah, satu unit alat berat dan satu unit mobil stooring. Sementara, antisipasi berbeda dilakukan di Lembang.
Di kecamatan yang penuh dengan objek wisata ini, UPT Kebersihan KBB telah menyiapkan 3 unit dumptruck untuk mengangkut sampah dari Lembang. "Yang terisi sampah hanya dua dumptruck yang ukuran delapan meter kubik," kata dia.
Apit juga menjelaskan, volume sampah di Lembang selama masa liburan Natal hingga Tahun Baru ini meningkat 15 persen dari hari biasanya. Di hari biasa, dia mengatakan sampah yang diangkut bisa mencapai 20 ton per hari. Namun, pada masa liburan Natal jelang Tahun Baru, sampah yang diangkut mencapai 23 ton per hari. Naiknya volume sampah ini terjadi karena jumlah pengunjung yang datang ke KBB juga meningkat.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Stone Garden, sebuah tempat wisata di Kecamatan Cipatat, KBB, Sukmayadi menuturkan, sampah yang berada di area wisata tersebut meningkat sampai 30 persen. Ini terjadi seiring meningkatnya wisatawan di Stone Garden yang mencapai 600 orang.
"Pengunjung yang datang melonjak. Biasanya sampah tujuh ton per hari, sekarang pas masa liburan begini jadi 12 ton per hari," kata dia. Banyaknya sampah ini tak terlepas karena pengunjung yang membawa bekal makanannya sendiri dari rumah.