Sabtu 02 Jan 2016 10:10 WIB

Rizal Ramli Dinilai Bebani Jokowi

Rizal Ramli
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli kerap mengeluarkan komentar pedas mengenai berbagai hal. Bahkan, Rizal pun sering menelurkan istilah-istilah sensasional guna menggambarkan pendapatnya tersebut. Sikap Rizal yang berbeda dari kebanyakan menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla ini dinilai bisa merugikan pemerintah.

Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris mengatakan, Rizal Ramli seharusnya lebih bisa menunjukkan kinerja yang apik demi membantu presiden dalam merealisasikan cita-cita pemerintahan Jokowi-JK.

“Pak RR mestinya membantu Presiden merealisasikan Nawacita, tapi sekarang beliau justru membebani Jokowi dengan ocehan-ocehan yang bikin gaduh dan tidak produktif,” kata Syamsuddin di Jakarta, Jumat (1/1).

Syamsuddin melanjutkan, para menteri sejatinya direkrut presiden untuk bekerja dan bukan untuk mengomentari berbagai hal yang di luar tugas pokok dan fungsinya. “Menteri ya bekerja, bukan untuk ngomong terus seperti anggota DPR,” ujar Syamsuddin.

Hal senada dikatakan anggota Komisi VII DPR Inas Nasrullah. Inas mengkritisi pernyataan Rizal Ramli yang menyindir sejumlah pejabat yang merangkap menjadi pengusaha. Rizal memberi kosakata untuk menyindir penguasa merangkap pengusaha dengan istilah "Dwifungsi Pengpeng". Menurut Rizal, pengpeng ini merugikan negara dan rakyat, termasuk mengkhianati reformasi.

“RR harus menjelaskan tentang poin kesepakatan reformasi yang mana yang telah dikhianati, jangan sampai masyarakat menilai RR hanya bisa bicara,” ujar Inas.

Inas melanjutkan, Rizal hendaknya memahami tentang manajemen suatu organisasi. Jabatan pengusaha tidak ada dalam struktur organisasi suatu perusahaan. Politikus Partai Hanura ini pun menilai, kicauan Rizal merupakan implikasi dari situasi yang tidak mengenakkan yang dialaminya.

“Tentu kita mahfum RR bicara seperti itu karena kekecewaan mendalam. Bisa juga dendam akibat kegagalan dirinya,” ujar Inas.

Saat dihubungi Republika via pesan singkat elektronik pada Sabtu (2/1), Rizal Ramli belum memberikan komentar atas penilaian orang luar terhadap sikapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement