REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali Wedding Assocation (BWA) berkomitmen membantu pihak kepolisian menelusuri keberadaan pernikahan sesama jenis di Pulau Dewata. Humas BWA, Lukas Bundi menegaskan bahwa anggota-anggota asosiasinya sama sekali tidak diperkenankan memfasilitasi pernikahan terlarang tersebut.
"Event Organizer atau EO-nya pasti bukan anggota kami. Meski demikian, kami akan membantu menelusuri kasus ini," kata Lukas di Denpasar, Kamis (31/12).
BWA menduga pernikahan sesama jenis di Bali selama ini dilakukan secara diam-diam dan privat. Pasangan-pasangan ilegal tersebut juga tidak mengantongi surat-surat resmi dari lembaga agama dan lembaga negara di Indonesia.
Foto-foto pernikahan sesama jenis yang dijumpai di Bali hanya menunjukkan upacara melukat atau acara pembersihan diri yang memang sering menjadi salah satu paket wisata yang ditawarkan di Bali. Sepanjang 2015, BWA menerima adanya lima laporan dugaan pernikahan sesama jenis di Bali.
"Tahun ini kami setidaknya menerima lima laporan. BWA sendiri hanya mengenal satu jenis pernikahan menurut undang-undang, yaitu pernikahan laki-laki dan perempuan," tegasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan pihaknya melibatkan tim kriminal siber untuk melacak akun Facebook pengunggah foto pernikahan sesama jenis di Bali itu. Hal itu terungkap dari akun Facebook bernama Ben Hitam yang mengunggah tiga foto pasangan menikah sesama jenis. Pada statusnya dia mengucapkan selamat atas pernikahan dua orang temannya di Bali, namun tak menyebutkan nama kedua pelaku tersebut.
"Kami terus telusuri akun Facebooknya melalui tim kriminal siber (cyber crime)," kata Hery.
Foto pertama menunjukkan dua sosok laki-laki berdiri berdampingan. Mereka disaksikan oleh seorang pria menggunakan pakaian putih yang diduga pakaian adat pria Bali. Foto tersebut berlatar belakang tebing pantai. Foto kedua menunjukkan pasangan gay itu berfoto bersama dengan saksi pernikahan, didampingi empat orang wanita cantik berpakaian adat Bali. Foto ketiga menampilkan keduanya saling bertukar cincin.