Kamis 31 Dec 2015 00:49 WIB

Angin Puting Beliung Ancam Penyeberangan di Merak

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Karta Raharja Ucu
Ratusan kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera mengantre masuk kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (15/7).  (Republika/Prayogi)
Ratusan kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera mengantre masuk kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (15/7). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Libur tahun baru membuat penyeberangan di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan. Pengelola pelabuhan menghimbau agar penyeberang mewaspadai potensi cuaca buruk.

Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cabang Merak Nafri mengatakan, kondisi cuaca yang kerap berubah cepat harus menjadi perhatian seluruh pihak. Cuaca buruk berpotensi terus terjadi hingga Januari dan Februari 2016.

"Hal ini membuat pelayanan penyeberangan berpotensi terganggu," ucap dia, Rabu (30/12). Ia mengaku mendapat informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk itu dipengaruhi badai taifun di Amerika dan El nino Australia.

Dampak hal ini sangat besar pada kemungkinan adanya pertemuan angin di Samudera Indonesia, yang dapat mengakibatkan terjadinya puting beliung. "Namun tadi sudah saya tanyakan kembali, kondisi cuaca untuk saat ini relatif baik, dengan kecepatan angin masih sekitar 15 knot," ujar Nafri.

Kementerian Perhubungan sebelumnya meminta Syahbandar menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar bagi kapal yang melaut dikarenakan kondisi cuaca ekstrim. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit menjelaskan instruksi kepada semua Syahbandar Utama, Kantor Pelabuhan Batam, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dituangkan dalam maklumat pelayaran yang dikeluarkan setiap lima hari sekali.

Saat cuaca ekstrem Syahbandar harus menunda SPB bagi perahu nelayan, kapal tongkang, kapal roll on roll of (Roro), kapal feri, dan kapal berkecepatan tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement