Selasa 29 Dec 2015 18:40 WIB

BNN Sumut Tak Temukan Awak Pesawat yang Gunakan Narkoba

Rep: Issha Harruma/ Red: Israr Itah
Kualanamu International Airport in North Sumatra (illustration)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Kualanamu International Airport in North Sumatra (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 30 awak pesawat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang menjalani pemeriksaan urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, Selasa (29/12). Hasilnya, seorang pramugari maskapai Garuda Indonesia terindikasi mengonsumsi zat methamphetamine.

Meski begitu, BNNP memastikan pramugari tersebut tidak melakukan penyalahgunaan narkoba. Ia diduga hanya mengonsumsi obat yang mengandung zat tersebut. 

"Zat itu bisa dari obat batuk juga atau obat flu," kata Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba BNNP Sumut AKBP Agus Halimudin.

Agus mengatakan, pramugari yang urinenya positif mengandung zat methamphetamine tersebut tetap dibenarkan menjalankan tugasnya dan ikut dalam penerbangan ke Jakarta. Begitu pula dengan awak pesawat lain yang juga dibenarkan untuk terbang.

Namun Agus menegaskan, tetap akan ada pemeriksaan lanjutan terhadap sampel urine pramugari tersebut.

Hal senada disampaikan Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Herson. Ia menyebut, pramugari tersebut sebelumnya memang dalam keadaan kurang sehat.

"Dia kurang sehat, makanya minum obat. Saya belum tahu namanya, karena belum dapat laporan," kata Herson.

Ia mengatakan, pemeriksaan urine yang dilakukan BNNP Sumut bekerja sama dengan Otoritas Bandara Wilayah II Medan ini tidak terkait dengan penggerebekan di salah satu apartemen di Banten beberapa waktu lalu.

Langkah ini, kata dia, dilakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepada penumpang di masa libur akhir tahun saat ini.

Selain itu, pemeriksaan urine ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi dari Kementerian Perhubungan. "Kemarin kan kita sudah melakukan itu (pemeriksaan urine), terhadap 101 awak pesawat. Kegiatan ini akan tetap kita lakukan, tapi secara random dan mendadak," ujar Herson. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement