REPUBLIKA.CO.ID,DELI SERDANG -- Manajer Hukum, Humas dan Protokoler PT Angkasa Pura II Cabang Kuala Namu International Airport (KNIA) Wisnu Budi Setianto menjelaskan, delay yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan mau tak mau harus dilakukan demi keselamatan para penumpang itu sendiri.
"Kenapa delay? Pilot selalu utamakan keselamatan penumpangnya, jadi kalau tidak yakin bandara yang dituju dapat didarati ia tidak akan terbang," katanya saat ditemui di KNIA, Deli Serdang, Sumatra Utara, Selasa (8/9).
Ia juga tidak memungkiri telah terjadi penurunan penumpang lantaran kabut asap yang terjadi di sejumlah wilayah tersebut. Kendati begitu, ia memperkirakan hal tersebut tidak terlalu signifikan karena tidak berlangsung lama, kecuali jika penutupan bandara tujuan selama sebulan.
"Data penurunan penumpang mungkin belum terdata dengan baik karena baru kemarin, artinya ini kan kita sedang mendata dari seluruh manifes maskapai," tegasnya.
Terkait kabut asap yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, Wisnu mengatakan hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap operasional di KNIA, meski pada 2-5 September lalu, sejumlah penerbangan dari KNIA ke Kepulauan Riau, Jambi, Palembang, Nias, Sabang, Silangit, dan Pinang Sori dibatalkan lantaran bandara-bandara tersebut ditutup.
"Tiga hari terakhir sudah normal kembali karena matahari sudah kelihatan, dan arah angin tak menuju kemari atau mungkin antisipasi kebakaran di Jambi sudah ada perbaikan," katanya menambahkan.