Selasa 29 Dec 2015 12:26 WIB

Kejagung: Rekaman Freeport Masih Penyelidikan

Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan sebelum memasuki Gedung Bundar di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (8/12).
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan sebelum memasuki Gedung Bundar di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung menegaskan kasus dugaan rekaman Freeport Indonesia yang menyeret-nyeret nama eks Ketua DPR Setya Novanto sampai sekarang masih dalam tahap penyelidikan.

"Belum masuk tahap penyidikan, masih pembahasan tahap penyelidikan," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus), Arminsyah, Selasa (29/12).

Kendati demikian, Kejagung enggan memberikan komentar lebih jauh terkait kasus tersebut, meski dari hasil penyelidikan itu sudah memenuhi unsur barang buktinya, baik sejumlah pihak yang telah dimintai keterangan.

Di antaranya, Sudirman Said (Menteri ESDM), Maroef Sjamsuddin (Presdir PT Freeport Indonesia), dan Sekjen DPR RI. Selain itu, barang bukti rekaman sudah berada di tangan Kejagung.

Mantan komisioner Komisi Kejaksaan Kaspudin Noor mendorong Kejagung untuk segera menentukan sikap terkait hasil penyelidikan kasus tersebut, karena secara hasil pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait sudah mencukupi.

Menteri ESDM Sudirman Said, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, dan Sekjen DPR, telah dimintai keterangan serta ditambah lagi adanya rekaman.

"Nah sekarang tunggu apa lagi, jangan sampai menimbulkan kebingungan di publik," katanya yang mengaku sampai sekarang masih peduli terhadap Kejagung.

Di satu sisi, ia menyoroti juga dengan rekaman perbincangan yang menyeret nama mantan ketua DPR Setya Novanto, karena Kejagung mengaku hanya mendapatkan titipan dari Presdir PT Freeport Indonesia. "Di dalam KUHAP, tidak ada yang namanya titipan, kalau titipan berarti harus segera dikembalikan dan sebaliknya jika tidak dikembalikan berarti penggelapan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement