REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat agar tidak merayakan malam tahun baru dengan cara-cara yang destruktif atau merusak.
"Termasuk merusak diri sendiri, misalnya merayakan tahun baru dengan minum-minuman keras, 'free sex'. Tolong perbuatan-perbuatan yang destruktif itu dihentikan," katanya di Semarang, Sabtu (26/12).
Menurut Khofifah yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU, selama ini masih banyak masyarakat yang merayakan momentum pergantian tahun dengan cara-cara yang bersifat negatif.
Akibat dari minuman keras yang terkonsumsi tubuh, kata dia, bisa merusak tubuh, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.
Ia menyebutkan, beberapa kasus kematian dan kebutaan diakibatkan pengonsumsian minuman keras oplosan, seperti mencampur alkohol kadar 90 persen dengan minuman yang sangat membahayakan.
"Kebanyakan dari pengoplos membeli alkohol dari apotek yang memiliki kadar alkohol 90 persen dan kemudian dicampur dengan soft drink. Ini jelas sangat berbahaya dikonsumsi," tegasnya.
Pengonsumsian minuman oplosan, kata dia, langsung menyerang dengan membekukan pembuluh darah di sekitar mata sehingga menyebabkan kebutaan, dan bisa membekukan darah di sekitar jantung.
Maka dari itu, Khofifah mengingatkan semua kalangan masyarakat, terutama anak-anak muda untuk menghentikan mengonsumsi minuman keras dan oplosan, termasuk untuk merayakan tahun baru.
"Begitu juga dalam perayaan pergantian tahun. Bukan cara kita menikmatinya sambil pesta minuman keras dan 'free sex'. Namun, kita harus merayakan tahun baru dengan mensyukuri," jelasnya.